14 November 2024
Blog » Liputan Dist CCTV » Pengaruh Bandwidth pada IP Camera

Pengaruh Bandwidth pada IP Camera – Saat menggunakan IP camera, Megapixel camera, Network Video Recorder (NVR) bahkan DVR, pemahaman dasar tentang berapa besar bandwidth yang tersedia dan  berapa besar keperluannya, merupakan persoalan sangat kritis dalam desain dan instalasi video surveillance berbasis IP.

Mereka yang terlibat dalam urusan ini harus memiliki pengetahuan dasar tentangnya, karena sekali lagi bandwidth merupakan faktor yang kritis dalam video surveillance.

Berapa Besar Bandwidth yang Tersedia?

fiber

Faktor terpenting dalam menentukan berapa besar ketersediaan bandwidth  adalah apakah memang perlu hubungan antar gedung atau tidak. Contoh:

Dalam satu gedung :  bandwidth yang tersedia umumnya antara 70Mbps – 700Mbps.

Antar gedung :  umumnya 0.5Mbps – 5Mbps.

Artinya ketersediaan bandwidth dari kantor menuju ruangan mitra kerja di dalam gedung yang sama dapat 200 kali lipat ketimbang bandwidth dari kantor kita ke kantor cabang di tempat lain. Pengecualian, ketersediaan bandwidth bisa lebih banyak pada tempat-tempat berikut ini:

  1. Antar gedung yang berbeda, tetapi masih dalam satu lahan (kampus).
  2. Di pusat-pusat bisnis kota besar.
  3. Pada perusahaan telekomunikasi atau di pusat riset.

Antar Gedung

Problem utama penyediaan bandwidth ini adalah mahalnya biaya untuk hubungan antar gedung. Hubungan ini biasa disebut dengan Wide Area Network (WAN) yang bandwidth-nya disediakan oleh perusahaan telekomunikasi, seperti PT.Telkom dengan speedy-nya. Modem kabel DSL yang terdapat di banyak tempat, bisa menyediakan bandwidth antara 0.5 Mbps sampai 5 Mbps dengan tarif  $50 sampai $150 per bulan di Amerika.  (Bandingkan dengan speedy family yang bertarif 214 ribu per bulan untuk 384kbps!). Contoh lainnya adalah T1 yang menyediakan 1.5Mbps dengan harga berkisar $300 sampai dengan $600 per bulan. Di atas itu semua, bandwidth umumnya sangat mahal. Pada beberapa area, bandwidth 10Mbps dapat mencapai tarif ribuan dollar per bulan!

Baca Juga : Perlukah Memasang CCTV Di Lingkungan Sekolah?

Banyak pula yang membicarakan fiber ( FTTH/FTTC), tetapi fiber untuk ke gedung tidak tersedia selama beberapa tahun ke depan. Fiber ke rumah-rumah atau untuk area bisnis lebih menjanjikan dalam mengurangi tarif bandwidth secara signifikan. Namun sayang, untuk mewujudkannya diperlukan biaya besar dan inipun masih menyisakan diskusi-diskusi berkepanjangan selama lebih dari 10 tahun terakhir, sehingga perkembangannya tetap lamban.

Dalam Gedung

Cara-Mengoptimalkan-Kinerja-WiFi-Kantor-Anda-

Sebaliknya, bandwidth di dalam gedung (atau kampus) bisa tersedia cukup banyak karena biayanya murah. Pemakai non-teknikpun dapat menyusun jaringan 10/100/1000Mbps di dalam gedung (atau Local Area Network atau LAN) dengan mudah. Harga instalasinya kurang dari $1,000 dan tanpa dikenakan biaya bulanan.

Baca Juga : Mengapa DVR CCTV Tidak Bisa Tersambung Dengan Internet?

Berbeda sekali dengan WAN, untuk bandwidth yang sama kita perlu merogoh biaya sepuluh ribuan dollar per bulannya. Biaya pemasangan jaringan di dalam gedung bisa murah karena minimalnya kebutuhan infrastruktur atau konstruksi. Saat membangun jaringan antar kota, kita memerlukan jalur jalan, galian, pemasangan tiang telepon dan sebagainya. Ini semua adalah proyek besar yang dapat memakan jutaan bahkan milyaran dollar. Berbeda sekali dengan gedung, malah terkadang pemasangan perkabelannya begitu saja di dalam plafon supaya cepat dan simpel (memang ini bukan cara yang  profesional, tetapi banyak orang yang melakukannya!).

Banyak diskusi bermunculan seputar penggunaan wireless (WiMax, WiFi, 3G, dsb.), tetapi  wireless-pun tidak bisa menyediakan cukup banyak bandwidth secara signifikan. Demikian pula dari segi cost tidak lebih baik ketimbang DSL atau modem kabel. Dengan begitu, wireless tidak bisa menyelesaikan persoalan bandwidth antar gedung. Seperti telah dibahas, wireless hanya unggul secara mutlak dalam hal mobilitas dan digunakan pada daerah dimana layanan modem kabel tidak efektif dari segi biaya.

Seberapa Besar Bandwidth IP Camera?

Untuk konsumsi bandwidth satu IP camera, gunakan  1 Mbps sebagai patokan kasar. Saat ini, banyak faktor yang memengaruhi konsumsi total bandwidth. Kita tentu dapat mengalirkan (stream) IP camera pada bandwidth terendah 0.2 Mbps (atau 200 Kbps) sementara lainnya mencapai 6 Mbps. Makin besar resolusi dan frame rate yang dipilih akan semakin banyak memakan bandwidth. Makin efisien CODEC yang dipakai, makin kecil bandwidth yang digunakan. Untuk konsumsi bandwidth sebuah Megapixel camera, gunakan 5 Mbps sampai 10 Mbps sebagai patokan kasar. Sekali lagi, banyak faktor yang memengaruhi konsumsi total bandwidth. Sebuah camera 1.3 megapixel pada 1 fps dapat memakan sedikitnya 0.8 Mbps (atau 800 Kbps) sementara camera 5 megapixel dapat memakan bandwidth sebesar 45 Mbps.

Solusi untuk pengadaan CCTV dan Security System Nasional di Indonesia : Distributor CCTV Indonesia, Untuk Anda di sekitar Bandung dan Jawa Barat : Distributor CCTV Bandung Diskusikan langsung kebutuhan Anda dengan team sales kami, melalui WhatsApp Official DISTCCTV WhatsApp DISTCCTV atau bisa follow Sosial Media DISTCCTV untuk mendapatkan informasi lainnya, Instagram @distributorcctv, Facebook Fanspage Distributor CCTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *